Rabu, 30 November 2011

Proses Sunat Tradisional

Sunat merupakan suatu keharusan bagi setiap umat muslim di seluruh dunia. biasanya sunat dilakukan kepada laki-laki muslim namun tidak memutup kemungkinan dilakukan pada laki-laki non muslim. Sunat adalah tindakan memotong kulit di ujung kemaluan seorang laki-laki.

Sunat, bicara soal sunat saya akan membahas sunat tradisional di masyarakat pada umumnya. Sunat tradisional dilakukan saat anak berusia kurang lebih 9-15 thn.


1. anak akan disuruh mandi pada saat hari masih sangat pagi. di bersihkan seluruh kemaluan anak sampai benar-benar bersih. Si anak lalu di suruh berendam di air yang sangat dingin. kegunaannya adalah untuk proses bius tradisional agar tidak terlalu sakit saat kulit kulupnya di potong.

2. Si anak di dudukkan di pangkuan orangtuanya berhadapan dengan calak/mantri/paraji/tukang sunat dan badan, tangan, dan kaki mereka dipegang erat-erat ini dimaksudkan agar anak tidak bergerak sewaktu di sunat karena akan membahayakan. biasanya dibutuhkan 3 orang untuk memegangi badan, tangan, dan kaki si anak agar tidak meronta.

 3. jika si anak sudah terpegangi erat-erat maka juru sunat tersebut akan mulai beraksi. Ditariknya ujung kulup anak lalu di tarik ke belakang agar kepala penis anak tersebut mumcul. kemudian diambilnya kapas dan dibersihkan kepala penis tersebut dari kotoran kotoran yang menempel. setelah dirasa cukup bersih rongga diantara kulup dan kepala penis akan dimasukkan sebatang bambu lalu juru sunat tersebut akan memberi tanda dimana akan memotong kulup tersebut.

4. juru sunat akan menarik sepanjang panjangnya kulit kulup tersebut hingga si anak berteriak hal itu bertujuan agar kulit kulup mudah untuk di potong. setelah di tarik sebilah bambu penjepit di jepitkan pada kulup anak tersebut terdengar si anak berteriak kesakitan karena penjepit tersebut memang dipasang sangat kuat agar tidak mudah terlepas dan dimaksudkan agar kepala penis tidak ikut terpotong.

5. setelah penjepit di pasang maka selanjutnya adalah proses pemotongan. juru sunat akan mengambil alat potong. biasanya alat yg digunakan adalah sebilah bambu tajam/pisau kecil/bisa juga pecahan batok kelapa kering yang tajam. juru sunat akan membacakan mantra. lalu dipotongnya kulup anak tersebut dengan mengesekkan alat potong tersebut ke kulit kulup si anak. si anak pun meangis sekencang-kencangnya karena sakit luarbiasa, panas, perih di kemaluannya para orangtua biasanya akan lebih erat memegangi anak tersebut karena anak tersebut akan lebih kuat meronta-ronta. sekitar 2 menit proses pemotongan berlangsung. dan selama itu pula biasanya si anak menagis dan meronta sekencang-kencangnya.

6. setelah proses pemotongan selesai juru sunat akan menarik penjepit bambu sampai terlepas. pada saat penjepit di lepas darah akan deras keluar dari luka potongan tadi. juru sunat akan menarik sisa kulup ke belakang dan melipatnya ke dalam lalu mengambil perban dan melilitnkan pada kemaluan anak tersebut.

7. setelah semuanya selesai si anak lalu di tidurkan dan biasanya akan diberikan ucapan selamat dan mendapat hadiah, uang maupun yang laun dari keluarga dan tetangganya yang datang menjenguk. terdengar si anak masih menangis kesakitan pada kemaluannya. setelah itu biasanya akan diadakan acara selamatan bagi si anak.

itulah sedikit cerita proses sunat tradisional yang ada di masyarakat kita. namun pada jaman sekarang keberadaanya sudah tak lagi nampak kecuali di pelosok pedalaman. sunat tradisional dianggap sudah tak lagi baik di gunakan karena menimbulkan kesakitan yang luar biasa.







 pisau sunat


# ( tersumber dari pengalaman yang pernah saya lewati maaf jika terlalu fulgar namun saya hanya memberikan sedikit informasi )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar